TANAMAN OBAT – KELADI TIKUS (PEMBUNUH KANKER)
Typhoniumflagelliforme (Lodd) BL.
SIFAT KIMIA : Hasil penelitian dari berbagai lembaga dan perguruan tinggi di Malaysia dan beberapa negara menunjukkan bahwa sari tanaman (juice) ini dapat menghancurkan sel kanker. Hasil penelitian menunjukan : Membunuh / menghambat pertumbumbuhan sel kanker, menghilangkan efek buruk khemoterapi, bersifat anti virusdan anti bakteri.
Tanaman Keladi Tikus
Orang banyak mengenal keladi tikus sebagai umbi talas yang bisa menjadi salah satu bahan untuk makanan. Jenisnya pun bermacam-macam. Di Papua, talas menjadi bahan makanan pokok. Namun keladi tikus berbeda lagi dari yang biasa. Keladi tikus lebih banyak dijadikan bahan untuk obat tradisional. Typhonium flagiliforme mulai banyak dan semakin dikenal sebagai bahan untuk obat pembasmi kanker payudara.
Mengapa disebut “keladi tikus”? Ini karena ukurannya lebih kecil daripada keladi biasa. Ukuran tingginya mencapai 10 hingga 25 centimeter. Bagian yang lebih mirip binatang tikus adalah mahkota bunganya yang berwarna putih, berbentuk panjang kecil, mirip ekor tikus.
Tanaman berbatang basah ini banyak tumbuh di tempat terbuka pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan air laut. Daun tunggalnya muncul dari umbi. Bentuk daunnya bulat dengan ujung meruncing berbentuk hati. Warnanya hijau segar. Umbi keladi tikus ini berbentuk bulat rata sebesar buah pala. Bagian dalam maupun luar umbi berwarna putih. Untuk perkembangbiakannya, bisa menggunakan umbinya atau anakan yang tumbuh dari umbi tersebut. Pada musim kemarau, batangnya menghilang. Sedangkan pada musim hujan, umbuhan ini muncul lagi di atas permukaan tanah dari umbi yang terpendam di dalam tanah.
Sekilas Mengenai Khasiat Tanaman Keladi Tikus
Hasil penelitian dari berbagai lembaga & perguruan tinggi di Malaysia dan beberapa negara menunjukkan bahwa sari tanaman (juice) ini dapat menghancurkan sel kanker. Secara umum hasil penelitian menunjukkan efek membunuh/menghambat pertumbuhan sel kanker, menghilangkan efek buruk kemoterapi dan bersifat antivirus & anti bakteri.
Kandungan kimiawi tanaman ini belum banyak diketahui atau belum dipublikasikan. Namun berdasarkan literatur yang mencatat hasil penelitian dan pengalaman secara turun temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit kanker payudara, paru-paru, usus besar, rectum, lever, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukimia, empedu dan pankreas. Selain itu berdasarkan informasi pengalaman dari pemakaian, herbal ini bisa digunakan untuk menetralisir racun narkoba.
Selama ini kanker masih menjadi istilah medis yang menakutkan bagi sebagian orang, namun saat ini kanker bukanlah penyakit tanpa obat. Seperti halnya penyakit berat lainnya, bukan berarti ‘tidak ada obatnya’, tetapi ‘belum ditemukan’. Setiap penyakit (akan) ada obatnya, ini suatu keniscayaan yang harus kita yakini. Sementara perihal kesempatan mendapatkan obat ini, adalah bergantung kepada usaha dan kehendak yang Maha Kuasa. Sementara Tuhan tidak pernah berbuat dzolim pada hamba-hamba-Nya.
Kanker merupakan penyakit mematikan kedua setelah jantung. Kanker merupakan sel tidak normal yang bercokol dalam tubuh. Pertumbuhannya selain cepat juga tidak segan menyakiti jaringan lain, atau bersifat invasif, dan beranak sebar (metastasis) melalui pembuluh darah serta pembuluh getah bening.
Dengan berbagai pengalaman dan penelitian mengenai keladi tikus sebagai alternatif pengobatan kanker, tak pelak lagi keladi tikus langsung muncul dalam jajaran tanaman berkhasiat obat di negara kita. Literatur tanaman ini masih sebatas hasil dari malaysia dan penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan. Meskipun tidak bisa diklaim sebagai obat dewa, kehadirannya telah banyak memberikan banyak arti bagi penderita kanker.
Hasil Uji Empirik
Dari uji empirik (berdasarkan pengalaman) pengobatan kanker, beberapa jenis kanker yang mampu disembuhkan dengan menggunakan keladi tikus diantaranya : kanker payudara, kanker testis, kanker prostat, kanker usus besar, kanker tulang, kanker paru-paru dan kanker hati.
Keladi tikus sebagai tanaman obat dapat digunakan keseluruhannya, mulai dari akar, umbi, juga daunnya. Penggunaan yang paling umum adalah dengan mengonsumsi seluruh bagian tanaman dalam bentuk jus segar dan segera diminum setelah diolah. Hal ini dimaksudkan untuk sedapat mungkin mempertahankan khasiatnya.
Jus keladi tikus dapat dengan mudah dibuat sendiri, sebanyak 3 herba keladi tikus dengan bobot sekitar 50g dicuci dan dibersihkan lalu direndap dalam air matang yang telah didinginkan selama sekitar 30 menit. Kemudian ditumbuk dengan alat penumbuk obat (mortar-stamfor) lalu peras dengan kain penyaring dan langsung diminum. Dosis yang dianjurkan adalah 1-3 kali sehari, 1 jam sebelum makan, untuk terapi. Bagi yang memiliki masalah lambung, dianjurkan diminum setelah makan. Apabila setelah meminumnya tenggorokan terasa gatal, dapat diatasi dengan meminum air gula/madu. Walaupun akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat, demikian menurut Dr. Henry Nalan (ahli bedah tumor).
Hasil Riset
Tanaman ini pertama kali di diriset sebagai tanaman obat oleh ahli dari Malayia, Prof Dr.Chris K.H.Teo, Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD yang juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Sejak tahun 1995 Prof. Chris Teo meneliti tanaman ini, hasilnya menunjukan Ekstrak Typhonium Flageffiforme dan campuran bahan alami lainnya membantu detoxifikasi jaringan darah. Ramuan ini akan semakin baik bila diberikan bersama-sama dengan bahan herba lain, seperti sambiloto, temu putih dan rumput mutiara. Ramuan ini mengandung ribosome inacting protein (RIP), zat antioksidan dan zat antikurkumin. Kombinasi ketiga zat dalam campuran ramuan tersebut memproduksi mediator yang menstimulasi penguatan sel dalam sistem kekebalan tubuh untuk memberantas sel kanker.
Keladi tikus juga mampu menekan efek negatif dari proses pengobatan modern (kemoterapi), seperti rambut rontok, nafsu makan hilang, rasa mual dan rasa nyeri di tubuh. Di Amerika Serikat, tepatnya di Cancer Institute of New Jersey, sebuah tim yang dipimpin oleh Dr. Khaw Voon Chin, Associate Professor of Medicine and Pharmacology, melakukan penelitian dan membuktikan bahwa ekstrak keladi tikus efektif berfungsi sebagai anti-tumor dan anti virus.
Di Cina tanaman ini di teliti oleh Zhong Z, Zhou G, Chen X, dan Huang P dari Guangxi Institute of Traditional Medical and Pharmaceutical Sciences, Nanning. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek farmakologisnya. Diketahui bahwa ekstrak air dan alkohol dari Typhonium flagelliforme mempunyai efek mencegah batuk, menghilangkan dahak, analgesik, bersifat sedatif dan antiinflamasi, dan bersifat sedatif. Pada konsentrasi 720 g/kg ekstrak air, 900 g/kg ekstrak alkohol dan 3240 g/kg ekstrak ester tanaman ini dapat meracuni tubuh.
Lain lagi menurut Choo CY, Chan KL, Takeya K, dan Itokawa H. dari
School of Pharmaceutical Sciences, University Sains Malaysia, ekstrak Typhonium flagelliforme memang mengandung zat anti kanker namun konsentrasinya lemah. Hasil penelitiannya ini pernah di publikasikan di jurnal kesehatan Phytotheraphy Research pada Mei 2001: 15 (3) : 260-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar