Perencanaan makan, olahraga serta
usaha menurunkan berat badan adalah dasar dari bagaimana penderita diabetes
millitus menghadapi penyakitnya. Tanpa perencanaan makan dan
kedisiplinan menjalani misalnya, mustahil kiranya penderita dapat mengatasi
penyakitnya. Bahkan diabetes millitus yang masih dalam tahap ringan dapat
ditanggulangi/disembuhkan hanya dengan pola makan saja. Bila seluruh usaha
diatas telah dijalankan dengan baik tetapi kadar gula darah masih belum berada
pada batas normal, barulah penderita memerlukan obat.
Obat
untuk penderita diabetes mellitus dikenal sebagai obat hipoglikemik atau obat
penurun kadar glukosa dalam darah. Walaupun efektif dan mudah dipakai,
penggunaan obat ini harus sesuai dosis atau berdasarkan petunjuk dokter. Bila
dosis terlalu rendah komplikasi kronis akan muncul lebih dini. Sedang dosis
yang berlebih atau cara pemakaian yang salah dapat menimbulkan hipoglikemia.
Obat
hipoglikemik ada dua macam. Yaitu berupa suntikan dan berupa tablet. Untuk
sebagian orang, istilah obat sendiri memang sudah ditinggalkan. Karena tidak
ada obat yang dapat menyembuhkan diabetes millitus. Penyembuhan hanya bisa
bila
disertai sikap hidup -perencanaan makan yang benar. Ada 2 golongan obat
hipoglikemik oral yaitu golongan sulfonilurea dan biguanid.
Studi Kasus
Rudi (30) sebelumnya adalah seorang
olahragawan yang sangat berprestasi. Namun , kebiasaan berolahraga tiba-tiba
terhenti. Ini mengakibatkan dirinya sering sakit-sakitan. Ditambah lagi, Rudi
juga mengonsumsi minuman beralkohol. Akibatnya, kondisinya semakin memburuk
seperti mudah letih dan tidak bergairah. Selain itu, berat badannya (walupun ia
makan banyak) juga semakin turun dan hamper setiap saat selalu kehausan. Ia
akhirnya pergi ke dokter. Setelah melakukan general check up, ia dinyatakan terkena
diabetes, yang sebenarnya sudah cukup akut dan perlu perawatan khusus.
Sisi Medis
Diabetes mellitus adalah penyakit
yang pada dasarnya tak begitu berbahaya. Tetapi, yang justru ditakutkan adalah
apabila mengalami komplikasi yang jangka panjang, penyakit ini bisa menyebabkan
penyakit lain, seperti penyakit jantung, darah tinggi, serta ginjal. Kalau
seandainya seseorang datang ke pusat pengobatan yang khusus untuk penyakit
tersebut untuk mencegah terjadinya komplikasi secara berlanjut. Pada dasarnya
diabetes ini sifatnya menurun dan kompleks.
Kondisi ini terjadi karena pankreas menghasilkan terlalu sedikit hormone insulin yang mencegah gula dalam tubuh. Akibatnya, gula dikeluarkan melalui kencing. Ini menimbulkan rasa haus serta kehilangan banyak berat badan. Bila dibiarkan, ini menyebabkan katarak atau pembentukan keton dalm darah. Keton ini bila dibiarkan akan menumpuk dan menyebabkan keruntuhan fisik, bahkan koma. Diabetes umumnya ditangani dengan diet insulin dan diet kontrol ketat.
Kondisi ini terjadi karena pankreas menghasilkan terlalu sedikit hormone insulin yang mencegah gula dalam tubuh. Akibatnya, gula dikeluarkan melalui kencing. Ini menimbulkan rasa haus serta kehilangan banyak berat badan. Bila dibiarkan, ini menyebabkan katarak atau pembentukan keton dalm darah. Keton ini bila dibiarkan akan menumpuk dan menyebabkan keruntuhan fisik, bahkan koma. Diabetes umumnya ditangani dengan diet insulin dan diet kontrol ketat.
Pengobatan Herbalis
Dari sisi herbalis, orang yang
terkena penyakit diabetes di atas usia muda membutuhkan insulin untuk jangka
waktu yang lama bahkan bisa seumur hidup. Namum, disiplin menjaga kadar gula
yang masuk dalam tubuh merupakan satu alternatif mengurangi penyebaran penyakit
tersebut. Untuk itu, diperlukan pencegahan timbulnya komplikasi dengan
mengubah cara hidup yang salah seperti cara hidup kebarat-baratan menjadi
cara hidup tradisional seperti mengonsumsi makanan yang mengandung
tepung-tepungan. Sehingga, kadar serta jumlah pasien diabetes di masa mendatang
bisa dicegah da komplikasinnya bisa dikurangi apabila disertai dengan pola
hidup sehat.
Pantangan
1. Es
2. Minuman bersoda
3. Zat yang banyak mengandung gula
4. Hindari kebiasaan merokok
2. Minuman bersoda
3. Zat yang banyak mengandung gula
4. Hindari kebiasaan merokok
Pengobatan Medis
Yang
dimaksud pengobatan medis adalah pengobatan dengan disiplin kedokteran. Obat
medis dapat dibagi dalam beberapa golongan
SULFONILUREA Golongan
ini dapat menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi dengan cara merangsang keluarnya
insulin dari sel b Pankreas. Dengan demikian bila pankreas sudah rusak dan
tidak dapat memproduksi insulin lagi maka obat ini tidak dapat digunakan.
Karena itu obat ini tidak berguna bagi penderita diabetes millitus tipe I.
Namun, akan berkhasiat bila diberikan pada pasien diabetes millitus tipe II
yang mempunyai berat badan normal.Penggunaan obat golongan sulfonilurea pada
yang gemuk dan obesitas harus hati-hati. Karena mungkin kadar insulin dalam
darah sudah tinggi (hiperinsulinemia). Hanya saja insulin yang ada tidak dapat
bekerja secara efektif. Pada penderita diabetes mellitus dengan obesitas,
pemberian obat golongan ini akan memacu pankreas mengeluarkan insulin lebih
banyak lagi. Akibatnya keadaan hiperinsulmnemia menjadi lebih tinggi. Ini berbahaya
karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
BIGUANID Obat golongan biguanid bekerja dengan cara
meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin yang diproduksi oleh tubuh
sendiri. Obat ini tidak merangsang peningkatan produksi insulin sehingga pemakaian
tunggal tidak menyebabkan hipoglikemia.Obat golongan biguanid dianjurkan
sebagai obat tunggal pada penderita diabetes mellitus dengan obesitas (BBR>
120%). Untuk penderita diabetes mellitus yang gemuk (BBR> 110%) pemakaiannya
dapat dikombinasikan dengan obat golongan sulfonilunea.Efek samping yang sering
terjadi dari pemakaian obat golongan biguanid adalah gangguan saluran cerna
pada hari-hari pertama pengobatan. Untuk menghindarinya, disarankan dengan
dosis rendah dan diminum saat makan atau sesaat sebelum makan. Wanita hamil dan
menyusui tidak dianjurkan memakai obat golongan ini.
ACARBOSE Acarbose
bekerja dengan cara memperlambat proses pencernaan karbohidrat menjadi glukosa.
Dengan demikian kadar glukosa darah setelah makan tidak meningkat tajam. Sisa
karbohidrat yang tidak tercerna akan dimanfaatkan oleh bakteri di usus besar,
dan ini menyebabkan perut menjadi kembung, sering buang angin, diare, dan sakit
perut.Pemakaian obat ini bisa dikombinasi dengan obat golongan sulfonilurea
atau insulin, tetapi bila terjadi efek hipoglikemia hanya dapat diatasi dengan
gula murni yaitu glukosa atau dextrose. Gula pasir tidak bermanfaat.Acarbose
hanya mempengaruhi kadar gula darah sewaktu makan dan tidak mempengaruhi
setelah itu. Obat ini tidak diberikan pada penderita dengan usia kurang dan 18
tahun, gangguan pencernaan kronis, maupun wanita hamil dan menyusui. Acarbose
efektif pada pasien yang banyak makan karbohidrat dan kadar gula darah puasa
lebih dari 180 mg/dl.
INSULIN Insulin
diinjeksikan sebagai obat untuk menutupi kekurangan insulin tubuh (endogen)
karena kelenjar sel b pankreas tidak dapat mencukupi kebutuhan yang ada.
Pengobatan dengan insulin berdasarkan kondisi masing-masing penderita dan hanya
dokter yang berkompeten memilih jenis serta dosisnya. Untuk itu insulin
digunakan pada pasien diabetes millitus tipe I. Penderita golongan ini harus
mampu meyuntik insulin sendiri.
Untuk
sebagian penderita diabetes millitus tipe II, juga membutuhkan pemakaian
insulin. Indikasi berikut menunjukkan bahwa penderita perlu menggunakan
insulin.
- Kencing manis dengan komplikasi akut seperti misalnya ganggren.
- Ketoasidosis dan koma lain pada penderita.
- Kencing manis pada kehamilan yang tidak terkendali dengan perencanaan makan.
- Berat badan penderita menurun cepat.
- Penyakit diabetes mellitus yang tidak berhasil dikelola dengan tablet hipoglikemik dosis maksimal.
- Penyakit disertai gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat.
Ada
berbagai jenis insulin, yaitu Insulin Kerja Cepat (Short acting insuline),
Insulin Kerja Sedang (Intermediate acting insuline) dan Insulin Premiks
(Premixing insuline) yang merupakan campuran Short acting insuline dan
Intermediate acting insuline. Ada juga insulin yang memiliki daya kerja 24 jam
(Long acting insuline).
Pengobatan
Tradisional
Pengobatan
tradisional, pengobatan dengan menggunakan bahan dari tanaman berkhasiat obat
sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Secara umum paham ini disebut
herbalisme, yaitu satu usaha memperbaiki fungsi tubuh dengan menggunakan bahan
tumbuh-tumbuhan, baik berasal dari satu tumbuhan ataupun dari ramuan beberapa
tumbuhan. Dalam herbalisme ada prinsip dasar, yaitu menggunakan tumbuhan secara
utuh. Jadi bukan mengambil zat yang bermanfaat untuk penyakit tertentu saja
atau bahkan meggunakan campuran-campuran bahan sintetik. Pembuatan obat
tradisional ini cukup sederhana, sehingga siapa saja yang mau mempelajarinya
tentu dapat mengolahnya.
Antara
Pengobatan Medis dan Pengobatan Tradisional
Ada perbedaan
antara pengobatan tradisional dengan pengobatan secara medis (ilmu kedokteran
modern). Pengobatan medis sifatnya menghancurkan. Untuk itu reaksi yang didapat
biasanya cepat terasa. Sedangkan obat tradisional sifatnya membangun. Reaksi
yang ada cukup lambat.
Hal
di atas memang sesuai dengan prinsip dasar pengobatan medis dan herbalisme.
Pengobatan tradisional berpegang pada keseimbangan fungsi organ tubuh secara
alami. Sehingga ia tidak hanya mengobati atau menghilangkan gejala satu
penyakit, tetapi berusaha mengembalikan fungsi tubuh hingga menjadi seimbang
kembali. Pengobatan tradisional biasanya kurang cocok untuk hal-hal yang
sifatnya harus cepat penanganannya, misalnya untuk infeksi akut. Sebaliknya
pengobatan tradisional sangat bagus untuk penyakit-penyakit kronis yang bahkan
tidak sanggup lagi diobati dengan cara medis.
Pada
dasarnya tubuh kita mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk menyembuhkan
penyakit. Timbulnya satu penyakit sendiri dimengerti karena fungsi tubuh
menjadi tidak seimbang. Ketidak seimbangan ini disebabkan oleh berbagai faktor,
mulai dari faktor lingkungan, fisik, emosi/kejiwaan, juga faktor sosial
misalnya perubahan kebiasaan makan, dsb. Jadi bila terdapat satu gangguan di
tingkat sel atau disfungsi di satu bagian tubuh, maka hal ini akan menyebabkan
ketidak seimbangan dibagian lain. Apabila tubuh kita tidak dapat mengatasi hal
ini, maka akan timbul satu penyakit. Penyakit itu sendiri akhirnya menrupakan
disfungsi dari satu bagian tubuh yang akan menimbulkan ketidak seimbangan
dibagian yang lain. Demikian seterusnya. Contoh kejadian ini bisa kita lihat
dengan jelas pada komplikasi yang disebabkan oleh diabetes millitus (baca
halaman komplikasi).
Dalam
herbalisme dikenal satu istilah reaksi balik atau tindak balas. Tindak balas
ini berhubungan langsung dengan sistem kekebalan tubuh. Dalam tindak balas ini
sistem kekebalan tubuh kita membuang zat-zat atau sisa produk (racun) yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh. Jadi dalam tindak balas terjadi satu proses
detoksifikasi. Tindak balas ini sangat berbeda dengan apa yang dalam ilmu
kedokteran disebut disease crisis. Disease crisis terjadi karena tubuh tidak
sanggup menghadapi satu penyakit atau zat-zat yang dianggap racun oleh tubuh
termasuk bahan-bahan kimia dari obat-obatan medis. Oleh sebab itulah dalam ilmu
kedokteran selalu ditekankan adanya efek sampingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar